Jumat, 12 Juli 2013

Gagal itu biasa & Bangkit itu luar biasa

Samarinda, 13 Juli 2013 pukul 12.23

Selasa, 21 Mei 2013 yang lalu pada pukul 13.00 WITA saya berangkat seorang diri dari Samarinda menuju Bandara Sepinggan, Balikpapan dengan menggunakan jasa travel Prima. Destinasi saya kali itu adalah Kota Malang, Jawa Timur. Kunjungan ini telah saya nanti-nati sejak tahun lalu. Sekitar Agustus 2012 yang lalu saya mendapatkan informasi bahwa salah satu alumni IELSP yang berasal dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan atas nama "Muhalim" yang akrab dipanggil "Memet" mendapatkan Beasiswa Unggulan (BU) melanjutkan pendidikan pada pascasarjana di Universitas Negeri Malang (UM). Berharap mendapatkan beasiswa yang sama, memasuki tahun 2013 saya terus memantau waktu pendaftaran beasiswa tersebut yang telah berganti nama menjadi Beasiswa Program Pascasarjana- Dalam Negeri (BPP-DN) hingga saya mendaptkan informasi pada awal April 2013 BPP-DN telah terbuka.

Berkat uang tabungan yang telah saya kumpulkan beberapa bulan sebelumnya karna tidak ingin membebani orang tua, dan setelah melakukan prosedur pendaftaran BPP-DN secara online ke laman http://beasiswa.dikti.go.id/dn/  dengan melengkapi semua persyaratan, transfer pendaftaran mahasiswa baru kerekening UM, melakukan registrasi online ke laman https://seleksi.um.ac.id/home/, dan mempersiapkan segala berkas-berkas yang akan diserahkan sebelum tes, pada hari itu saya berangkat ke Malang dengan tujuan utama mengikuti tes masuk Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM) jalur BPP-DN.

Sebelum hari H tes yang semula dijadwalkan Kamis, 23 Mei 2013 dan diundur pada hari Jum'at, 24 Mei 2013 karna adanya pemilihan Walikota Malang, saya bertemu dengan 4 alumni IELSP di Matos yaitu Rifa, Nurona, "Kak Memet & Mas Sueb" dua orang yang terakhir merupakan penerima BU 2012. Mereka berdua memberikan saya tips menghadapi tes pada hari H dan menyarankan saya latihan menulis essay tentang Media Technology in English Language Teaching karna essay merupakan tes bidang keahlian pada Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris tahun lalu.

Dari Kanan ke Kiri: Kak Memet, Mas Sueb, Me, Rifa, dan Nuro
Keesokan harinya saya latihan menulis essay pada kertas folio berlembar-lembar setelah membaca beberapa jurnal internasional. Berkali-kali saya memperbaiki essay, berkali-kali pula Rifa memberikan masukan tentang tulisan saya hingga saya menghasilkan essay yang lumayan enak dibaca menurut saya.

Tes dimulai pada pukul 07.00 pagi hari pada tanggal 24 Mei 2013. Saya berangkat ke Kampus UM dan ditantar Rifa pada pukul 05.30 agar bisa lebih santai. Daftar nama peserta ujian beserta ruangan dan jurusan masing-masing telah tertempel dipapan pengumuman. Sekitar 600 orang mengikuti tes BPP-DN pada hari itu. Telah terdaftar 141 peserta pada Magister Pendidikan Bahasa Inggris dan merupakan eserta paling banyak diantara jurusan yang lain sehingga tes saya diadakan di aula Pasca UM, ruangan H-209.

Sebelum tes, semua berkas persyaratan dikumpulkan kepada panitia dan tes dimulai pada pukul 07.00. Tes pertama adalah Tes Potensi Akademik (TPA), dilanjutkan tes Bahasa Inggris berupa Reading TOEFL, dan yang terakhir tes bidang keahlian, tes yang telah saya persiapakan sehari sebelumnya latihan menulis essay. Sedikit bingung ketika melihat lembar jawaban yang semula saya pikir adalah kertas berlembar-lembar untuk essay, ditangan saya kok lembar jawabannya tertera multiple choice "ini salah apa benar yah, pikirku". Setelah mendapatkan lembar pertanyaan saya sedikit tersenyum dan takjub karna pertanyaannya benar-benar berupa multiple choice. "Ternyata latihan essaynya tidak menjadi jurus jitu pada tes tersebut, tapi saya tetap berterima kasih kepada Kak Memet dan Mas Sueb karna udah sharing. Setidaknya saya menjalankan tesnya lebih nyantai ^_^

Hari demi hari berlalu, banyak orang yang menanyakan dan menanti hasil tersebut: orang tua, sahabat, teman, dosen, sanak famili, dll. Hingga tiba saatnya 12 Juli 2013 pengumuman kelulusan BPP-DN dari 15 penyelenggara bisa diunduh dilaman ini http://beasiswa.dikti.go.id/dn/ Isinya ada dua lampiran, lampiran 1 caldos berisi daftar nama peserta BPP-DN yang dinyatakan lulus dan Lampiran 2 caldos berisi daftar nama yang dinyatakan tidak lulus. Rasa nervous menghampiri ketika saya membuka lampiran 1, berkali-kali saya scroll lampiran tersebut dan saya tak menemukan nama Nirma Paris. Setelah itu saya menelpon orang tuaku untuk mengabarkan hal ini, chatting kakak yang study di Mesir, dan orang2 terdekat yang selalu memberikan support. Puji syukur mereka tetap dan selalu memberikan saya support, meminta untuk mencoba yang lain, serta memberikan masukan dan saran dalam mengisi berkas beasiswa selanjutnya. (Thanks and I love you all).

Sejam yang lalu saya baru berhasil mendownload lampiran 2 dan benar nama saya tertera disana. Dari 12.647 pelamar BPP-DN hanya 4.045 orang dinyatakan lulus dan 8.602 lainnya dinyatakan tidak lulus.

Ternyata tahun ini saya belum berjodoh dengan BPP-DN. Gagal datang lagi, Tuhan lagi-lagi masih menginginkan saya mengeluarkan tenaga extra untuk belajar, mencari informasi, meningkatkan leadership & lebih visioner, serta bersabar. Bukan hanya saya sendirian yang mengalami kegagalan, jadi tak perlu sedih, galau, dan risau. GAGAL ITU BIASA, YANG LUAR BIASA KETIKA MAMPU BANGKIT DARI KEGAGALAN DAN MENCOBA LAGI TANGGA SELANJUTNYA.

*Thanks buat teman-teman di Malang yang telah menyempatkan waktunya sharing: Kak Memet, Mas Sueb, Nurona, dan special to my dear Rifa yang telah meluangkan waktunya menemani saya keliling Kota Malang yang telah datang jauh-jauh dari Gondanglegi.
*Orang tua dan orang-orang tercinta yang tak henti-hentinya memberikan support dan masukan.

Selamat bermain puzzle kehidupan !
Saya mau apply yang lain sambil menunggu pengumuman dari UM,
mungkin jodohku ada disana.

Love, Nirma Paris

2 komentar:

  1. ada temannya, wekekeke...
    Gagal itu kalau kita bisa terima, rasanya indah. Memang pada saat itu rasanya sakit dan kecewa. Tapi setelah itu jadi semakin wise, semakin memandang sesuatu tidak terburu2. lebih well prepared.

    *edisi dua kali terima rejection letter dari ADS, dan sekali dari Prestasi, hahaha

    BalasHapus
  2. ahaaaaa,,,,,saya punya teman ternyata ^_^. Kalau di ingat2 terus gagalnya bakal lebih kecewa Mas. Gagalnya serasa indah nan tenang dihati kalau sudah berdamai dengan hati (menerima). Selain belajar lebih wise, well prepare, saya juga merasakan belajar lebih IKHLAS.

    BalasHapus