Minggu, 02 Desember 2012

Berbagi Kehidupan


Pada bulan November 2012, volunteer Sahabat Pulau Indonesian Youth for Education (IYE) Kabupaten Pinrang, merasa perlu membenahi timnya. Hal tersebut di latarbelakangi karna sebagian besar para volunteer adalah mahasiswa akhir tahun yang sebentar lagi KKN dan saat ini sedang dalam proses penyusunan skripsi. Hal tersebut berarti jika para volunteer KKN, maka pelajaran anak-anak akan terputus. Padahal anak didik di sana sudah memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar. Sebagai koordinator Sulawesi dan inisisator kegiatan tersebut di Kabupaten Pinrang, saya harus turut andil untuk mencarikan solusi. Open recruitment volunteer adalah solusi yang saya tawarkan dan kegiatannya dibalut semenarik mungkin. Dengan kerja keras para volunteer yang sudah ada dan dibantu volunteer dari Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Enrekang, serta bantuan dari beberpa orang maka kegiatan tersebut dilaksanakan.
Awal Desember jam 08.00 dihalaman Rumah Bukit, Parepare open-recruitmen tersebut dilaksanakan dan di hadiri sekitar 40 orang. Kegiatan ini diawali dengan Presentasi Sahabat Pulau Indonesian Youth for Education (IYE) oleh Koordinator Pendidikan Kabupaten Pinrang, Faridah Abdul Rauf. Para peserta sangat antusias mendengarkan pemaparan program ini. Presentasi ini diikuti dengan tanya-jawab kepada koordinator tiga kabupaten yaitu Pinrang, Sidrap, dan Enrekang. Sesi selanjutnya adalah sharing tentang Studying Abroad yang dibawakan oleh Rahmah dan Dilla (alumni IELSP) dan dilanjutkan tentang sharing tentang Pentingnya bahasa Inggris oleh Diane Silvester, native speaker. Saya berharap setelah kegiatan tersebut, akan lebih banyak pemuda Indonesia yang memiliki jiwa kemanusiaan untuk berbagi apa yang mereka miliki dan lebih open-minded.
Sharing tips meraih beasiswa
How important English?


Volunteer Sahabat Pulau



Tawanya, Bahagiaku


Hari yang menyenangkan diawal Desember, melanjutkan aksi observasi yang telah kami lakukan di awal tahun baru hijriah 1434 H. Kami sekelompok pemuda yang peduli pendidikan melakukan aksi selangkah lebih maju. 6 orang alumni Indonesia English Language Study Program (IELSP) merealisasikannya dengan terjun langsung ke Loa Kumbar untuk mengajar 48 orang anak Sekolah Dasar di tempat tersebut. Kali ini lebih ramai, Saya, Habbul, Malik, Habib, Windi, dan Icha.
Untuk sampai di tempat tujuan, kali ini serasa lebih lama daripada sebelumnya. Hal ini dikarenakan macet sepanjang jalan, namun hal tersebut tidak mengurangi sedikitpun niat kami. Perjalanan darat dengan naik motor ditempuh selama 1,5 jam dan di lanjutkan naik Cas/Katinting. Wah, penumpang dikatinting lebih ramai hari ini.
Perjalanan ke Loa Kumbar Via Katinting

Setelah tiba di pelabuhan Loa Kumbar kami, kami langsung menuju Balai Desa. Anak-anak di sana ternyata sudah tak sabar menunggu kedatangan kami yang dijemput dengan senyuman. Senyuman khas anak-anak, yang sungguh tulus, dalam dan tak menyembunyikan apa-apa “Senangnya melihat senyum anak-anak itu”. Aksipun di mulai, perkenalan dengan anak-anak tersebut dibuka oleh Kak Windy dilanjutkan dengan yang lain dengan gaya masing-masing. Saya membukanya dengan bernyanyi dan meminta anak-anak  dan volunteer untuk ikut bernyanyi disertai dengan gerakan.
Perkenalan dengan anak-anak

Setelah perkenalan, mereka di bagi dalam 6 kelompok berdasarkan kelas masing-masing. 1 volunteer menhandle 1 kelas. Pelajaran yang diberikan, tergantung keinginan anak-anak materi pelajaran yang ingin mereka pelajari. Saya mendapat kelas 2. Siswanya ada 3 orang yang hadir, 1 orang tidak ikut belajar “Jupry”. Mereka ingin menggambar. Lalu Mina, Dita, dan Sri menggambar sesuka mereka. Setelah itu gambarnya di warnai dan saya mengajarkan bahasa inggris warna yang ada digambar mereka. Windy mengajar anak kelas 1 menggambar, Habib dan Icha dengan kelompoknya berhitung dalam bahasa Inggris, Malik belajar bahasa Indonesia, Habbul belajar nama-nama hari dan bulan dalam bahasa inggris.
Menggambar bersama siswa kelas II

                                                           Habib dengan groupnya                                               
Setelah itu, kami bermain “kucing dan tikus” bersama anak-anak. Saya melihat anak-anak tersebut tertawa riang dalam bermain. Tawa dan senyum mereka sungguh tulus, tawa yang membuat hati bahagia melihatnya. Tawa mereka adalah obat pelepas lelah.
Traditional Game "Kucing dan Tikus"
Saya mendapatkan tiga bon-bon yang diberikan oleh Dandy. Anak yang super aktif dan cepat akrab dengan kami. Terima kasih Dandy.
Nah, sebelum kegiatan ini berakhir, kami tutup dengan do’a bersama yang di pimpin oleh Habib.
Volunteer bersama anak-anak

Senin, 19 November 2012

Aku Ingin di Didik


Kamis, 15 November 2012 bertepatapan dengan tahun baru hijriyah 1 Muharram 1434 H alumni IELSP janjian berkumpul di depan Islamic Center Samarinda untuk visi dan tujuan tertentu. Tepat pukul 08.00 akhirnya ada tiga orang yang datang yaitu Malik, Habib, dan Saya. Dipagi hari dimana aspal masih basah oleh hujan yang mengguyur Kota Samarinda, kami bertiga memulai perjalanan menuju sebuah kampung bernama Loa Kumbar. Nama Kampung di Kota ini yang baru pertama kali saya dengar. Menurut informasi dari Habib, kampung ini sangat terisolasi dan jauh dari perkotaan serta akses pendidikannya sangat minim. Sehingga kami berniat berbagi ilmu dan pengalaman serta memberikan motivasi untuk anak-anak Indonesia yang memiliki keterbatasan akses pendidikan tersebut demi kemajuan Bangsa Indonesia. Nah, untuk merealisasikannya kami mengadakan observasi dulu.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari Islamic dengan beberapa kali singgah bertanya, akhirnya tibalah kami di pelabuhan kecil. Wah,,,,ternyata untuk sampai ke perkampungan itu, kami harus naik kapal kecil yang lebih dikenal dengan nama Cas. Kami dijemput oleh seorang warga yang telah dikontak oleh Habib, Pak Abdullah namanya. Naiklah kami bertiga di atas Cas. Amazinggg, ini pengalaman pertama saya naik alat transportasi laut sekecil itu menelusuri sungai Mahakam. Sungai yang terpanjang di Kalimantan Timur. Pemandangan tambah menarik dengan melihat perumahan penduduk yang berada ditepi sungai Mahakam. Sekitar 10 menit, tibalah kami ditempat tujuan “Loa Kumbar, Kelurahan Loa Buah, Kec. Sungai Kunjang, Samarinda”. Tiba-tiba hujan mengguyur Loa Kumbar. Sambil menunggu hujan reda, kami menikmati teh hangat di Warung “satu-satunya warung di Kampung itu” dan percakapan dengan Pak Abdullah dan Pak RT di buka oleh Habib dengan menyampaikan tujuan dan maksud kami. Dan ditambahkan oleh Malik. Alhamdulillah dapat respon yang baik. Pak Abdullah dan Pak RT sangat antusias dengan apa yang ingin kami lakukan. “Anak-anak di sini sangat membutuhkan bimbingan belajar, akses berbagai macam hal disini sangat minim. Kami sangat senang jika ada yang ingin memperhatikan pendidikan anak-anak di sini. Sekolah SD di sini baru dibangun 2011, kalau TK 2011, kata Pak Abdullah”. Really (terpana)

Sungai Mahakan yang harus dilalui menuju Loa Kumbar

 Menikmati perjalanan diatas Cas
Pak Abdullah yang telah berbaik hati menjemput dan mengantar kami pulang serta kelilling Loa Kumbar

Setelah hujan reda, kami di ajak keliling kampung. Mengunjungi sekolah yang berdiri 1 tahun terakhir dengan jumlah siswa 48 orang dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan jumlah 11 Guru. Kesebelas Guru tersebut tidak semuanya datang setiap hari, biasanya hanya 5-6 orang karna tidak ada yang tinggal di Kampung itu. Semua Gurunya berasal dari luar. Jadi anak-anak belajarnya jam 7.30 atau 08.00. Kalau hujan, Gurunya bisa jadi lebih lama datang. Tanah bangunan sekolah itupun adalah milik salah satu perusahaan kayu yang dulu beroperasi. Di kampung ini juga ada 1 langgar dan 1 TK serta Balai Desa. Belum ada listrik yang masuk ke tempat ini, jadi masyarakatnya menggunakan Genset pada malam hari sebagai penerangan. Kami juga mengunjungi Balai Desa yang rencananya akan kami jadikan sebagai tempat untuk mengajar nantinya. Kami berharap bisa merealisasikan niat kami secepatnya dan bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi anak-anak yang membutuhkan pendidikan. Inilah saatnya kami berbagi dan bermanfaat bagi masyarakat. We share, because we care. (Nirma)
Keliling Loa Kumbar

Taman Kanak-kanak yang didirikan 2010

Balai Desa

SD Filial 005 Loa Kumbar yang di dirikan 2011

Senin, 01 Oktober 2012

Fighting Vs Lampu Hijau


Memasuki bulan keenam di Kota Samarinda, 1 Oktober 2012 kemarin untuk pertama kalinya saya sangat happy melewati jalan itu, perempatan Sempaja Samarinda Utara. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa setiap harinya jalan itu penuh sesak dengan kendaraan yang antrian menunggu lampau hijau pada rambu-rambu lalu lintas. Really traffic jamp, hampir mirip dengan ibukota Indonesia, Jakarta.
Untuk pertama kalinya dari arah Selatan, kemarin saya melewati perempatan itu tanpa lampu merah. Hal yang sudah lama yang saya tunggu-tunggu saatnya tiba. Serasa berada di “roller coaster” bebas, lepas, dan  membumbung tinggi jauh keangkasa pada waktu yang tidak saya sangka-sangka. Sekitar jam 19.00 waktu setempat yang biasanya padat pada waktu itu. Akhirnya saya berteriak girang “Yeah,,, finally saya bisa melewati jalan itu tanpa lampu merah, tanpa halangan”.
Lalu apa hubungannya Fighting Vs Lampu Hijau. Menurut analogi saya Fighting Vs Lampu Hijau sama. Apanya yang sama? Saya yakin setiap orang punya mimpi dan berusaha untuk meraihnya, entah bermimpi untuk melanjutkan atau menyenyam pendidikan yang lebih tinggi baik didalam maupun luar negeri, bermipi punya status sosial yang tinggi, bermimpi punya penghasilan yang okay, punya motor, mobil, rumah, dan sebagainya, berharap selalu sehat, berkumpul dengan keluarga serta mimpi-mipi lainnya. Orang hebat adalah orang yang YAKIN untuk meraih mimpi-mimpinya.
Namun semua mimpi itu tidak didapatkan secara cuma-cuma. Right? Ada yang harus membanting tulang dengan berbagai macam keadaan untuk meraih mimpinya, ada yang meraih mimpinya dengan mudah, bahkan ada yang menyerah untuk meraih mimpinya. Saya yakin Anda tidak ingin menyerah terhadap mimpi Anda. Right? Oleh karena itu, mimpi itu butuh proses yaitu: BERUSAHA untuk meraih mimpi itu. Apapun rintangan dan halangan yang dihadapi. Kita kerahkan segala usaha untuk mendapatkannya. BERDOA untuk mimpi itu. Setelah berusaha jangan meminta pertolongan selain kepada Allah atau Tuhan. Karna DIA akan mengirimkan malaikat entah dalam wujud apa yang akan membantu kita untuk meraih mimpi itu. BERAMAL untuk mimpi itu. Kita adalah orang kaya atau orang yang berkecukupan. Right? Apa salahnya untuk memberikan kepada orang lain apa yang kita miliki. Entah itu bersedekah dalam bentuk materi atau memberikan ilmu yang kita miliki atau memberikan informasi kepada orang lain. Setiap orang punya sesuatu yang bisa dibagi, so why not menyedekahkan apa yang dimiliki. Right?
Setelah melakukan hal –hal tersebut (yakin, usaha, doa, dan amal) waktunya untuk BERSABAR. Bersabar menunggu waktunya tiba. Saya percaya kita akan mendapatkannya, tapi entah kapan waktunya. Terkadang kita sangat menginginkan sesuatu, malah tidak diberikan oleh-Nya. Disaat kita sudah tidak terlalu menginginkannya alias ikhlas dengan segalah hal, Dia memberikan kepada kita. Seperti lampu hijau yang saya lewati kemarin. Disaat saya tidak berharap melewati jalan itu dengan mulus, kesempatan itu ada. Apa yang dijalani itu adalah proses. “Allah/Tuhan memberikan sesuatu yang terbaik untuk kita, bukan yang kita inginkan”. Karna boleh jadi engkau mencintai sesuatu yang tidak baik untuk kamu, dan boleh jadi kamu membenci sesuatu yang baik untuk kamu. Cukup sederhana bukan? Itulah analogi saya Fighting Vs Lampu hijau.

Sabtu, 01 September 2012

Tips Meraih Beasiswa IELSP


Beasiswa IELSP merupakan salah satu beasiswa yang paling banyak diminati oleh mahasiswa Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Pendaftar beasiswa ini biasanya terdiri dari 1.500-2.000 orang. Sehingga untuk mendapatkan beasiswa ini calon pendaftar harus mempersiapkan diri dengan matang. Penerima beasiswa ini adalah mahasiswa S1 berbagai jurusan dari Perguruan Tinggi di Indonesia yang berusia 19-25 tahun, minimal semester 5 keatas.
Berikut ini tips meraih beasiswa IELSP:
1.      Baca dengan seksama dan patuhi semua petunjuk pengisian application form.
2.      Isilah semua bagian application form dengan lengkap.
3.      Application form harus diisi dengan menggunakan bahasa inggris.
4.      Lengkapi semua dokumen yang di syaratkan (poto, toefl ITP, surat ket.mahasiswa, transkrip nilai pertama-sekarang, ijazah dan NEM SMA/sederajat, letter of reference dari dosen, dan KTP).
5.      Tulislah essay semenarik mungkin yang membuktikan bahwa Anda adalah orang yang tepat untuk mendapatkan besaiswa ini. “Clear description”
6.      Untuk essay personal life & your family, ceritakan secara jujur mulai dari perkenalan keluarga, pendidikan anda, kehidupan, sikap kemandirian dan motivasi Anda.
7.      Tulislah kursus/training, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan organisasi/komunitas, besiswa yang Anda terima, prestasi akademik/non akademik, publikasi/artikel dalam daftar yang disediakan jika Anda pernah atau sedang dalam kegiatan tersebut.
8.      Lampirkan sertifikat dan SK sebagai bukti.
9.      Untuk essay personal statement, tulislah secara detail alasan Anda ingin mengikuti program ini dan apa hubungannya dengan tujuan Anda di masa depan.
10.  Untuk essay pressing issue yang di hadapi oleh Indonesia, tulislah issue yang lagi hot dibicarakan dan apa peran serta Anda dalam masalah ini.
11.  Tulislah long term career aspiration Anda dengan jelas, apa yang Anda perlukan untuk mencapainya dan apa saja yang telah Anda lakukan.
12.  Mintalah restu kepada orang tua dan kirimlah berkas Anda.
13.  Perbanyak berdoa dan belajar berikhlas “apapun yang terjadi nanati”.

Ini adalah pengalaman pribadi saya, untuk referensi yang lebih banyak silahkan minta masukan pada alumni.
“Berbuat satu kali lebih baik daripada berpikir seribu kali”

Raihlah kesempatan Anda !!!
Selamat mencoba.

*Untuk teman-teman yang mau sharing silahkan email saya dengan title: IELSP
faris_nirma@yahoo.co.id

Jumat, 31 Agustus 2012

Hari kemenangan untuk anak Indonesia


Hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Islam. Semua umat Islam diseluruh dunia menyambut hari kemenangan idul Fitri 1433H dengan penuh suka cita. Begitu pula yang dirasakan oleh anak didik Rumah Baca Harapan “Sahabat Pulau” di Pinrang, Sulawesi Selatan. Bagi anak-anak lebaran tanpa baju baru rasanya ada yang kurang, seperti sayur tanpa garam. Hambar !!! Tapi apa daya, sebagian orang tua anak-anak  tersebut tidak mampu membeli baju baru.
Pada hari H-2 lebaran setelah anak-anak tersebut menggambar dan membaca bersama di Rumah Baca Harapan, saya bertanya: Adik-adik, siapa yang sudah membeli baju baru??? Sebagian dari mereka hanya tersenyum dan tidak mempunyai jawaban apa-apa. Karna “Mereka belum punya baju baru”. Untungnya ada orang yang berbaik hati menyumbang untuk membelikan baju baru untuk anak-anak tersebut di Rumah Baca Harapan sebanyak Rp 400.000.
Pada hari H-1 lebaran saya, Ayyub dan Nasli ke pasar sentral di Kota Pinrang untuk membeli baju baru. Setelah tawar-menawar dengan penjual, akhirnya kami membeli 6 pasang baju dengan uang Rp 400.000 itu. Tiga pasang baju untuk laki-laki dan tiga pasang baju untuk perempuan. Setelah itu, saya mengantarkan baju-baju tersebut kerumah masing-masing anak. Bukan hanya anak-anak tersebut bahagia dengan bantuan tersebut tapi juga orang tuanya. Anak-anak tersebut dan orang tuanya berdoa semoga yang memberikan donasi dan yang membantu mendistibusikan donasi tersebut dilimpahkan banyak rejeki oleh Allah SWT. Amin
Anak-anak yang mendapat donasi dari kiri ke kanan
Hasnawiah, Sukmawati, Wisma, Abi Maslan, M.Gusri, dan M.Zaenal
 
Saya dan anak-anak Rumah Baca Harapan

Cheers,

Kamis, 09 Agustus 2012

Ramadhan di Benua Etam


Minggu 4 Agustus 2012 bertepatan dengan peringatan nuzulul qur’an yakni malam ketujuh belas ramadhan, saya shalat taraweh di Masjid Islamic Center Samarinda. Sebuah kesyukuran buat saya bisa shalat berjamaah bersama umat islam dari berbagai suku di masjid ini. Masjid ini merupakan masjid terbesar kedua di Asia Tenggara. Dan Kota ini di huni oleh suku yang berbeda dari berbagai provinsi, ada Jawa, Batak, Sunda, Bugis, Makassar, Tator, serta penduduk asli daerah ini sendiri Dayak, dan Banjar. That’s really unique.
 Para Jama'ah mendengarkan ceramah

Orang yang berada di perantauan tentunya mengalami rindu kampung halaman apalagi pada bulan ramadhan, rindu berkumpul keluarga, makan masakan buatan rumah, dan rindu masa-masa kecil. Akupun mengalami hal yang sama. Di sisi lain saya bersyukur berada di tempat ini, aku punya keluarga baru yang sangat baik, teman baru, dan suasana yang baru. Penceramah dalam peringatan nuzulul qur’an ini menganjurkan kepada jama’ah untuk membudayakan baca al-qur’an di Benua Etam ini dan mempelajari maknanya. Pesan yang penuh makna menurutku, walaupun saya tidak mengerti semua yang di katakan beliau karna terkadang belia menggunakan bahasa Banjar.

 Riska and me

Keesokan harinya saya ikut berbuka puasa di kantor gubernur, Bapak Gubernur Kaltim mengundang 1000 anak yatim dan penyandang disabilitis. Sungguh miris hatiku melihat anak-anak itu. Aku tidak bisa berkata apa-apa melihat anak yatim yang bergembira ria dengan memakai baju kokoh putih dan membawa al-qur’an mendengarkan ceramah dan dilanjutkan nasyid sambil menunggu waktu berbuka puasa. Saya sungguh terheran-heran melihat senyum mereka yang merekah. Mereka sudah tidak punya orangtua, tapi mereka punya semangat hidup yang tinggi. Bukan hanya pemandangan itu yang aku lihat, pada kesempatan itu hadir pula penyandang disabilitis, “maaf” ada yang memakai kursi roda, ada yang bisu, ada yang buta, dan sebagainya. Yang paling berkesan bagiku adalah para gadis penyandang tuna wicara yang duduk di dekat saya. Para gadis-gadis cantik itu tampak seperti orang normal, mereka berdandan bak model bahkan mereka membawa Hp dan kontak-kontak dengan temannya. Artinya walaupun mereka tuna netra tapi mereka bisa membaca. Begitu analisa saya. Mereka menggunakan kemampuan yang mereka miliki dalam keterbatasan mereka.

Suasana buka puasa di kantor Gubernur Kaltim bersama 
anak yatim dan penyandang diabilitis

Merenungi kedua kejadian tersebut aku berkata dalam hati “Sungguh nikmat Tuhan yang manakah yang engkau dustakan?” Sungguh malu aku pada diri sendiri, Allah sungguh baik kepada saya. Dia telah memberikan aku umur yang panjang untuk bertemu ramadhan, aku masih mempunyai kedua orang tua, semua tubuhku tidak ada yang cacat, aku bisa berbicara dengan baik, aku bisa berjalan, aku bisa melihat dan mendengar dengan jelas. Sungguh karunia yang tak ternilai harganya. Manusia memiliki kekuatan lebih dari yang dia pikirkan dan dia memiliki akal, jadi apapun yang menimpa manusia tidak boleh di sesali. “Manusia yang hidupnya hari ini sama dengan hari kemarin adalah orang yang rugi”. Keep moving in your life ^_^. You are strong.

Cheers,

Minggu, 29 Juli 2012

“Recharge Your Brain”


Tulisan diblog ini saya dedikasikan kepada sahabat2 volunteer Sahabat Pulau yang telah mencetak great achievement yakni melaksanakan English Camp dengan jumlah peserta 106. Ini adalah cerita tentang suka-duka sahabat2 volunteer Sahabat Pulau selama kegiatan English Camp yang dilaksanakan di Pinrang, Sulawesi Selatan pada tanggal 28 Juni- 1 Juli 2012. Cerita ini ditulis oleh Faridah Abd.Rauf. Saya berharap dengan tulisan ini, sahabat2 se-Nusantara juga bisa melaksanakan gerakan yang serupa for better Indonesia.

Sekilas penjelasan tentang Sahabat Pulau !

Sahabat Pulau merupakan program dari Indonesian Youth for Education (IYE) yaitu sebuah organisasi yang didirikan oleh alumni Indonesian English Language Study Program (IELSP) cohort_9 Iowa State University yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang tinggal di daerah terpencil untuk mengatasi masalah pendidikan dan menyiapkan fasilitas berupa Rumah Baca yang kami beri nama Rumah Baca Harapan (RuBaH). Kegiatan RuBaH antara lain: reading together, mengajarkan bahasa Inggris, dan memperkenalkan budaya lokal. Info lebih lanjut tentang kegiatan ini bisa di akses di website: www.sahabatpulau.org

The history of English Camp
Sahabat Pulau English Camp
Indonesian Youth for Education (IYE)
“Recharge Your Brain through English Camp with IYE”
Banner English Camp
Pinrang, 27 Juni 2012
            Setelah segala persiapan telah dilakukan, saatnya tim volunteer berangkat menuju Pinrang, tepatnya di Rumah Baca Harapan (RuBaH) Pinrang, Desa Massulowalie. Tim terbagi atas tiga: tim pertama yang terdiri dari Ahmed Sardi (ketua panitia), Nurmaisuri, Nurlaelatul Qadri, Bahri, dan Muh. Jupri yang berangkat lebih dulu pada siang hari untuk meninjau lokasi perkampungan. Tim kedua terdiri dari Sukmawati (coordinator RuBaH wilayah Pinrang), Wahyuni dan Sarina yang berangkat dari kota Pinrang menuju RuBaH pada sore hari. Sedangkan saya (Faridah) berangkat bersama Alim (ketua IYE Chapter Sulselbar) pada sore hari. Perjalanan selama hampir 1 jam yang disertai dengan gerimis tidak menghalangi perjalanan kami.
            Sambutan hangat diberikan oleh keluarga Bapak Abd.Paris setibanya kami disana. Makan malam bersama mengeratkan lagi kebersamaan para volunteer. Setelah makan malan bersama, para tim volunteer berkumpul dan membahas tentang acara pembukaan yang akan berlangsung besok pagi. Mulai dari masalah konsumsi hingga jadwal pembelajaran dibahas hingga tengah malam.

Pinrang, 28 Juni 2012 (Hari pertama)
            Tiba hari yang dinanti-nantikan. Para volunteer sudah bersiap-siap untuk menghadiri acara pembukaan Sahabat Pulau English Camp. Alim bahkan belum bangun. Masing-masing sibuk denga urusan persiapan pembukaan. Sukmawati sibuk dengan urusan konsumsi, Ahmed Sardi sibuk menghafal pidatonya, saya sendiri sibuk dengan urusan surat menyurat, Bahri dan Muh. Jupri sibuk menggantung banner, Nurmaisuri sibuk dengan peserta yang tiba lebih awal, Alim sibuk dengan tidur. Hahahahahahah.. semuanya serba sibuk.
            Suatu hal yang membanggakan melihat para peserta datang lebih awal dengan membawa buku dan alat tulis. Masing-masing mengambil tempat duduk di depan dengan harapan bisa mendapat pelajaran dari para volunteer.
            Tepat jam 09.00 pagi, acara pembukaan Sahabat Pulau English Camp dimulai. Acara ini dihadiri guru MI DDI Sekkang, Drs. Harun.K yang sekaligus membuka acara ini. Acara dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an oleh adik Alfiah Azzahra, kemudian lagu Indonesia Raya bergema menyemangati semangat para peserta dan para volunteer. Satu hal yang membanggakan ketika Bapak Drs. Harun.K memberikan sambutan, beliau berkata bahwa bahasa Inggris itu sangat penting. Satu penyesalan beliau ketika ingin mendaftar sebagai wasit sepak bola FIFA, beliau gagal dalam ujian tersebut karena minimnya pengetahuan bahasa Inggris. Dari itu, beliau mengatakan kapada para peserta English Camp untuk lebih giat belajar bahasa Inggris karena bahasa Inggris adalah bahasa Internasional. Setelah acara pembukaan usai, para instruktur memperkenalkan diri satu persatu termasuk juga mahasiswa KKN UNHAS.
Opening Ceremonial: Ahmed Sardi (Ketua panitia) M.Alim (Presiden IYE Sulselbar), Abd.Paris, S.Ag, dan Drs.Harun.K
 
Pada jam 01.00 siang, pembelajaran dimulai. Para peserta dari SD dibagi menjadi dua kelas karena sempitnya ruangan dan perbedaan tingkat kemampuan mereka. Wahyuni dan Sukmawati bertugas mengajar pada masing-masing kelas. Para peserta sangat antusias. Ditingkat SD, peserta diajarkan tentang abjad, nomor, dan cara pengucapan. Sedangkan tingkat SMP/SMA, peserta diajarkan cara memperkenalkan diri dan memperkenalkan teman. 
Pembelajaran usai tepat jam 05.00 sore. Para peserta pulang ke rumah masing-masing sedangkan para volunteer kembali ke sekretariat RuBaH. Rasa lelah memang terasa, tapi rasa lelah itu terobati setelah kami sukses pada hari pertama. Saat makan malam tiba!!!!!! Kami makan malam bersama dengan bapak tuan rumah, dan seperti biasa Alim terakhir selesai makan… Setelah makan malam dan istirahat usai, para volunteer berkumpul untuk mengevaluasi kegiatan pada hari ini dan membahas pembelajaran pada esok hari. 
Elementary students participants

Pinrang, 29 Juni 2012 (Hari Kedua)
            Pembelajaran hari ini dimulai tepat jam 08.00 pagi. Seperti hari sebelumnya para peserta datang lebih awal dengan membawa peralatan tulis. Mereka sangat bersemangat berlari memasuki kelas mereka. Kelas SD dibagi dua karena banyaknya peserta. Para volunteer yang tidak mendapat giliran mengajar hari ini secara bergantian membantu mengajar. Sangat membanggakan melihat para peserta bertambah setiap hari walaupun para volunteer kewalahan menghadapinya. Untungnya, para mahasiswa KKN UNHAS siap unutk membantu kami. Pelajaran berakhir pada jam 11.30 pagi.
Participants with their beautuiful name

 A creative method in teaching
 
          Sesi kedua pembelajaran dimulai pada jam 01.00 siang. Walaupun cuaca sangat panas, para peserta tetap datang belajar dengan penuh semangat. Karena siang hari, pembelajaran pada tingat SMP/SMA, saya selingi dengan permainan yang menyenangkan supaya mereka tidak merasa bosan. Begitu juga dengan pembelajaran pada tingakt SD. Peserta sangat bersemangat belajar dengan metode permainan apalagi ketika para instruktur memberi hadiah berupa permen sebagai reward bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Usai pembelajaran, para volunteer menghabiskan waktu bermain volleyball bersama dengan peserta dan penduduk sekitar.
Faridah is teaching high school participants
 
Pinrang, 30 Juni 2012 (hari ketiga)
            Pada hari ketiga English Camp, kami kedatangan tamu dari Parepare. Senior kami sekaligus teman Ka Nirma, Ka Efran. Beliau mengajar di kelas SMP/SMA sedangkan kelas SD masih ditangani oleh para volunteer dibantu dengan mahasiswa KKN UNHAS. Para peserta sangat antusias dan semangat mengikuti kegiatan karen kami menerapakan metode pembelajaran berbasis permainan. Peserta belajar bahasa Inggris melalui permainan yang mengasyikkan. Bagi peserta SD, semangat belajar mereka meningkat karena para instruktur memberikan permen sebagai reward  bagi mereka yang menang kuis.

 Creative material
 
         Kegiatan sore dilanjut dengan bermain volleyball!!! Permainan berlangsung seru antara para volunteer dan para peserta. Saking semangatnya, kaki Jupe tergelincir. Pada malam harinya kami menjadi korban pemadaman listrik secara bergilir. Hasilnya makan malam romantis dengan hanya disinari dengan lampu pelita. Hahahahaha….  
 
Having dinner with traditional candle (pelita) "Romantic" 

          Setelah makan malam, kami membahas acara evaluasi dan penutupan pada esok hari. Rasa lelah masih terasa namun kami harus begadang untuk mempersiapkan acara penutupan besok. Kami harus mempersiapkan sertifikat untuk peserta. Seandainya printer Ka Nirma menjelma menjadi orang, pastinya dia akan mengeluh karena harus mencetak 106 sertifikat untuk peserta. Kami tidak menyangka jumlah peserta akan sebanyak ini. Pada awalnya, prediksi kami hanya sebatas 30an peserta. Hampir jam 05.00 pagi tugas mencetak rampung.
Printing certificates
 
Pinrang, 01 Juli 2012 (hari terakhir)
            Hari terakhir!!!!!
            Jam 08.00 pagi, evaluasi selama English Camp dimulai. Para peserta antusias mengikuti pembelajran terakhir mereka. Sekolah dimeriahkan dengan suara peserta memyemangati teman-teman mereka. Mereka bermain seperti dalam acara Ranking 1. Peserta harus menulis kosakata yang disebutkan oleh instruktur. Jika ada yang salah maka mereka dikeluarkan dari permainan sehingga tersisa pemain untuk maju ke babak final. Permainan kedua berupa menulis kosakata sebanyak mungkin di papan tulis.
            Usai evaluasi, para peserta istiharat untuk acara penutupan yang berlangsung jam 02.00 siang. Makan siang kami hari ini berbeda dengan makan siang sebelumnya. Siang ini kami disuguhi dengan nasu pelekko (bebek yang dipotong kecil-kecil yang rasanya pedas, makanan khas di Pinrang) MANTAPPPP.
Giving reward
            Acara penutupan kali ini dihadiri oleh Bapak Kepala Desa yang berkenan menutup acara Sahabat Pulau English Camp. Ruangan penuh sesak oleh para peserta, orang tua peserta, masyarakat setempat dan mahasiswa KKN UNHAS. Dalam acara sambutan, Bapak kepala desa sangat berbesar hati dengan kehadiran para volunteer dan berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut ke depannya. Setelah sambutan dari Kepala Desa, acara pemberian hadiah bagi para pemenang dalm lomba evaluasi. Acara turut dimeriahkan dengan persembahan pidato oleh Adik Alfiah Azzahra dan persembahan lagu oleh kelompok “STATUS”.  Para peserta juga diberi kesempatan untuk menyampaikan pesan dan kesan mereka selama mereka dibimbing di English Camp ini. Acara kemudian ditutup dengan pemberian sertifikat dan foto bareng..
Volunteer Sahabat Pulau (Ahmed, Lela, Bahri, Alim, Idha, Sukma, Nunu & Jufri)

 
                     Instructors and participants @ English Camp Sahabat Pulau 
 
A lot of thank to:
Abd. Paris Family
MI DDI Sekkang
KKN UNHAS
WE WILL NEVER FORGET OUR TOGETHERNESS
IN SAHABAT PULAU ENGLISH CAMP
(Written by Faridah Abd.Rauf and edited by Nirma Paris )

Inilah cerita teman2 tentang English Camp Sahabat Pulau. Saya sangat bangga pada kalian yang telah sukses melakasanakan kegiatan ini. Walaupun saya tidak ikut bersama kalian, saya merasa jiwaku ada disana melihat senyum dan harapan anak2 yang belajar di RuBaH. Special thanks to Alim,  Faridah, Bahri, Sukmawati, Nurmaisuri, Nurlaelatul Qadri, Ahmed Sardi, Muh.Jufri, Sarina, Wahyuni S, Effran, Nasli dan semua pihak yang telah melaksanakan dan membantu telaksananya kegiatan ini. Thanks also buat Hendriyadi “Acho” for your great idea and Habbul atas sumbangsih temanya.

We can’t do great thing, but we can do small thing with a great love. (Mother Teressa)
Cheers,
Imm@