Senin, 19 November 2012

Aku Ingin di Didik


Kamis, 15 November 2012 bertepatapan dengan tahun baru hijriyah 1 Muharram 1434 H alumni IELSP janjian berkumpul di depan Islamic Center Samarinda untuk visi dan tujuan tertentu. Tepat pukul 08.00 akhirnya ada tiga orang yang datang yaitu Malik, Habib, dan Saya. Dipagi hari dimana aspal masih basah oleh hujan yang mengguyur Kota Samarinda, kami bertiga memulai perjalanan menuju sebuah kampung bernama Loa Kumbar. Nama Kampung di Kota ini yang baru pertama kali saya dengar. Menurut informasi dari Habib, kampung ini sangat terisolasi dan jauh dari perkotaan serta akses pendidikannya sangat minim. Sehingga kami berniat berbagi ilmu dan pengalaman serta memberikan motivasi untuk anak-anak Indonesia yang memiliki keterbatasan akses pendidikan tersebut demi kemajuan Bangsa Indonesia. Nah, untuk merealisasikannya kami mengadakan observasi dulu.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari Islamic dengan beberapa kali singgah bertanya, akhirnya tibalah kami di pelabuhan kecil. Wah,,,,ternyata untuk sampai ke perkampungan itu, kami harus naik kapal kecil yang lebih dikenal dengan nama Cas. Kami dijemput oleh seorang warga yang telah dikontak oleh Habib, Pak Abdullah namanya. Naiklah kami bertiga di atas Cas. Amazinggg, ini pengalaman pertama saya naik alat transportasi laut sekecil itu menelusuri sungai Mahakam. Sungai yang terpanjang di Kalimantan Timur. Pemandangan tambah menarik dengan melihat perumahan penduduk yang berada ditepi sungai Mahakam. Sekitar 10 menit, tibalah kami ditempat tujuan “Loa Kumbar, Kelurahan Loa Buah, Kec. Sungai Kunjang, Samarinda”. Tiba-tiba hujan mengguyur Loa Kumbar. Sambil menunggu hujan reda, kami menikmati teh hangat di Warung “satu-satunya warung di Kampung itu” dan percakapan dengan Pak Abdullah dan Pak RT di buka oleh Habib dengan menyampaikan tujuan dan maksud kami. Dan ditambahkan oleh Malik. Alhamdulillah dapat respon yang baik. Pak Abdullah dan Pak RT sangat antusias dengan apa yang ingin kami lakukan. “Anak-anak di sini sangat membutuhkan bimbingan belajar, akses berbagai macam hal disini sangat minim. Kami sangat senang jika ada yang ingin memperhatikan pendidikan anak-anak di sini. Sekolah SD di sini baru dibangun 2011, kalau TK 2011, kata Pak Abdullah”. Really (terpana)

Sungai Mahakan yang harus dilalui menuju Loa Kumbar

 Menikmati perjalanan diatas Cas
Pak Abdullah yang telah berbaik hati menjemput dan mengantar kami pulang serta kelilling Loa Kumbar

Setelah hujan reda, kami di ajak keliling kampung. Mengunjungi sekolah yang berdiri 1 tahun terakhir dengan jumlah siswa 48 orang dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan jumlah 11 Guru. Kesebelas Guru tersebut tidak semuanya datang setiap hari, biasanya hanya 5-6 orang karna tidak ada yang tinggal di Kampung itu. Semua Gurunya berasal dari luar. Jadi anak-anak belajarnya jam 7.30 atau 08.00. Kalau hujan, Gurunya bisa jadi lebih lama datang. Tanah bangunan sekolah itupun adalah milik salah satu perusahaan kayu yang dulu beroperasi. Di kampung ini juga ada 1 langgar dan 1 TK serta Balai Desa. Belum ada listrik yang masuk ke tempat ini, jadi masyarakatnya menggunakan Genset pada malam hari sebagai penerangan. Kami juga mengunjungi Balai Desa yang rencananya akan kami jadikan sebagai tempat untuk mengajar nantinya. Kami berharap bisa merealisasikan niat kami secepatnya dan bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi anak-anak yang membutuhkan pendidikan. Inilah saatnya kami berbagi dan bermanfaat bagi masyarakat. We share, because we care. (Nirma)
Keliling Loa Kumbar

Taman Kanak-kanak yang didirikan 2010

Balai Desa

SD Filial 005 Loa Kumbar yang di dirikan 2011