Minggu, 08 September 2013

Ayah, Buya Hamka

Buya Hamka, begitulah orang-orang mengenalnya !

Aku pernah mendengar nama itu tapi sosoknya tak aku kenal.
Tahun 2011 saat pertama kali menginjakkan kaki di Ibukota Jakarta, aku melewati kampus Universitas Muhammadiyah Prof.DR.Hamka, masih tak ada bayangan sama sekali tentang beliau. Aku tahu bahwa beliau adalah seorang ulama dari novel Negeri 5 Menara karangan A.Fuadi. Dalam novel tersebut A.Fuadi menceritakan bahwa ibunya ingin Alif menjadi seorang ulama seperti Buaya Hamka. Seorang ulama yang berasal dari Maninjau, Sumatra Barat.
Hingga aku mengenal sosoknya lebih dekat melalui buku karangan Irfan Hamka, anaknya.



Nama lengkapnya adalah Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Abdullah atau lebih dikenal dengan julukan HAMKA, beliau lahir di Maninjau, Sumatera Barat pada tanggal 17 Februari 1908.

Tak banyak yang tahu bahwa beliau adalah anak dari orang tua yang broken-home, masa kecilnya harus dilewati dengan berpindah-pindah. Ia pernah menderita sakit cacar di sekujur tubuhnya yang menyebabkan bekas-bekas luka cacar di wajahnya yang membuat saudara dan temannya dikampung menghinanya karna fisik yang buruk. Ia sering diejek karna kemampuan bahasa arabnya tidak bagus dan banyak yang salah, ditolak jadi guru di Sekolah Muhammadiyah karna tidak memiliki diploma sebagai tanda tamat belajar. Pengalaman hidup yang dialaminya membentuknya menjadi sosok yang tegar lebih tegar hingga ia bertekad untuk terus belajar dan membaca hingga akhir hayatnya. Hausnya akan ilmu pengetahuan menuntunnya ke Tanah Jawa hingga ke Tanah Suci Mekkah pada usia 19 tahun untuk belajar dan akhirnya ia menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Al-Azhar (Universitas tertua di dunia).

Dalam urusan agama beliau adalah sosok yang sangat berhati-hati dalam soal akidah. Dia telah menghasilkan tafsir al-azhar 30 juz ketika beliau dipenjara pada zaman rezim Soekarno, rutin memberikan pengajian di Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran, mengajarkan tasawuf. Dalam dunia sastra beliau telah menghasilkan banyak tulisan diantaranya Tenggelamnya Kapal Van der Wicjk, Di Bawah Lindungan Ka'bah (difilm kan), Merantau ke Deli, dll. Beliau juga punya peranan penting dalam dunia politik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar