Kamis, 15 November 2012 bertepatapan dengan tahun baru hijriyah 1 Muharram 1434 H
alumni IELSP janjian berkumpul di depan Islamic Center Samarinda untuk visi dan
tujuan tertentu. Tepat pukul 08.00 akhirnya ada tiga orang yang datang yaitu Malik,
Habib, dan Saya. Dipagi hari dimana aspal masih basah oleh hujan yang mengguyur
Kota Samarinda, kami bertiga memulai perjalanan menuju sebuah kampung bernama
Loa Kumbar. Nama Kampung di Kota ini yang baru pertama kali saya dengar. Menurut
informasi dari Habib, kampung ini sangat terisolasi dan jauh dari perkotaan
serta akses pendidikannya sangat minim. Sehingga kami berniat berbagi ilmu dan
pengalaman serta memberikan motivasi untuk anak-anak Indonesia yang memiliki
keterbatasan akses pendidikan tersebut demi kemajuan Bangsa Indonesia. Nah, untuk merealisasikannya kami mengadakan
observasi dulu.
Setelah
menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari Islamic dengan beberapa kali singgah
bertanya, akhirnya tibalah kami di pelabuhan kecil. Wah,,,,ternyata untuk sampai ke
perkampungan itu, kami harus naik kapal kecil yang lebih dikenal dengan nama
Cas. Kami dijemput oleh seorang warga yang telah dikontak oleh Habib, Pak
Abdullah namanya. Naiklah kami bertiga di atas Cas. Amazinggg, ini pengalaman
pertama saya naik alat transportasi laut sekecil itu menelusuri sungai Mahakam.
Sungai yang terpanjang di Kalimantan Timur. Pemandangan tambah menarik dengan melihat
perumahan penduduk yang berada ditepi sungai Mahakam. Sekitar 10 menit, tibalah
kami ditempat tujuan “Loa Kumbar, Kelurahan Loa Buah, Kec. Sungai Kunjang,
Samarinda”. Tiba-tiba hujan mengguyur Loa Kumbar. Sambil menunggu hujan reda,
kami menikmati teh hangat di Warung “satu-satunya warung di Kampung itu” dan
percakapan dengan Pak Abdullah dan Pak RT di buka oleh Habib dengan
menyampaikan tujuan dan maksud kami. Dan ditambahkan oleh Malik. Alhamdulillah dapat respon yang baik. Pak Abdullah
dan Pak RT sangat antusias dengan apa yang ingin kami lakukan. “Anak-anak di sini
sangat membutuhkan bimbingan belajar, akses berbagai macam hal disini sangat
minim. Kami sangat senang jika ada yang ingin memperhatikan pendidikan
anak-anak di sini. Sekolah SD di sini baru dibangun 2011, kalau TK 2011, kata
Pak Abdullah”. Really (terpana)
Sungai Mahakan yang harus dilalui menuju Loa Kumbar
Menikmati perjalanan diatas Cas
Pak Abdullah yang telah berbaik hati menjemput dan mengantar kami pulang serta kelilling Loa Kumbar
Setelah
hujan reda, kami di ajak keliling kampung. Mengunjungi sekolah yang berdiri 1
tahun terakhir dengan jumlah siswa 48 orang dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan
jumlah 11 Guru. Kesebelas Guru tersebut tidak semuanya datang setiap hari,
biasanya hanya 5-6 orang karna tidak ada yang tinggal di Kampung itu. Semua
Gurunya berasal dari luar. Jadi anak-anak belajarnya jam 7.30 atau 08.00. Kalau
hujan, Gurunya bisa jadi lebih lama datang. Tanah bangunan sekolah itupun
adalah milik salah satu perusahaan kayu yang dulu beroperasi. Di kampung ini
juga ada 1 langgar dan 1 TK serta Balai Desa. Belum ada listrik yang masuk ke
tempat ini, jadi masyarakatnya menggunakan Genset pada malam hari sebagai
penerangan. Kami juga mengunjungi Balai Desa yang rencananya akan kami jadikan sebagai tempat untuk mengajar nantinya. Kami berharap bisa merealisasikan niat kami secepatnya
dan bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi anak-anak yang membutuhkan
pendidikan. Inilah saatnya kami berbagi dan bermanfaat bagi masyarakat. We
share, because we care. (Nirma)
Keliling Loa Kumbar
Taman Kanak-kanak yang didirikan 2010
Balai Desa
SD Filial 005 Loa Kumbar yang di dirikan 2011