Hari yang menyenangkan
diawal Desember, melanjutkan aksi observasi yang telah kami lakukan di awal
tahun baru hijriah 1434 H. Kami sekelompok pemuda yang peduli pendidikan
melakukan aksi selangkah lebih maju. 6 orang alumni Indonesia English Language
Study Program (IELSP) merealisasikannya dengan terjun langsung ke Loa Kumbar
untuk mengajar 48 orang anak Sekolah Dasar di tempat tersebut. Kali ini lebih
ramai, Saya, Habbul, Malik, Habib, Windi, dan Icha.
Untuk sampai di tempat
tujuan, kali ini serasa lebih lama daripada sebelumnya. Hal ini dikarenakan
macet sepanjang jalan, namun hal tersebut tidak mengurangi sedikitpun niat
kami. Perjalanan darat dengan naik motor ditempuh selama 1,5 jam dan di
lanjutkan naik Cas/Katinting. Wah, penumpang dikatinting lebih ramai hari ini.
Perjalanan ke Loa Kumbar Via Katinting
Setelah tiba di
pelabuhan Loa Kumbar kami, kami langsung menuju Balai Desa. Anak-anak di sana
ternyata sudah tak sabar menunggu kedatangan kami yang dijemput dengan
senyuman. Senyuman khas anak-anak, yang sungguh tulus, dalam dan tak
menyembunyikan apa-apa “Senangnya melihat senyum anak-anak itu”. Aksipun di
mulai, perkenalan dengan anak-anak tersebut dibuka oleh Kak Windy dilanjutkan
dengan yang lain dengan gaya masing-masing. Saya membukanya dengan bernyanyi
dan meminta anak-anak dan volunteer
untuk ikut bernyanyi disertai dengan gerakan.
Perkenalan dengan anak-anak
Setelah perkenalan,
mereka di bagi dalam 6 kelompok berdasarkan kelas masing-masing. 1 volunteer
menhandle 1 kelas. Pelajaran yang diberikan, tergantung keinginan anak-anak
materi pelajaran yang ingin mereka pelajari. Saya mendapat kelas 2. Siswanya
ada 3 orang yang hadir, 1 orang tidak ikut belajar “Jupry”. Mereka ingin
menggambar. Lalu Mina, Dita, dan Sri menggambar sesuka mereka. Setelah itu
gambarnya di warnai dan saya mengajarkan bahasa inggris warna yang ada digambar
mereka. Windy mengajar anak kelas 1 menggambar, Habib dan Icha dengan
kelompoknya berhitung dalam bahasa Inggris, Malik belajar bahasa Indonesia,
Habbul belajar nama-nama hari dan bulan dalam bahasa inggris.
Menggambar bersama siswa kelas II
Habib dengan groupnya
Setelah itu, kami
bermain “kucing dan tikus” bersama anak-anak. Saya melihat anak-anak tersebut
tertawa riang dalam bermain. Tawa dan senyum mereka sungguh tulus, tawa yang
membuat hati bahagia melihatnya. Tawa mereka adalah obat pelepas lelah.
Traditional Game "Kucing dan Tikus"
Saya mendapatkan tiga
bon-bon yang diberikan oleh Dandy. Anak yang super aktif dan cepat akrab dengan
kami. Terima kasih Dandy.
Nah, sebelum kegiatan
ini berakhir, kami tutup dengan do’a bersama yang di pimpin oleh Habib.
Volunteer bersama anak-anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar