Memasuki
bulan keenam di Kota Samarinda, 1 Oktober 2012 kemarin untuk pertama kalinya
saya sangat happy melewati jalan itu, perempatan Sempaja Samarinda Utara. Sudah
bukan rahasia umum lagi bahwa setiap harinya jalan itu penuh sesak dengan
kendaraan yang antrian menunggu lampau hijau pada rambu-rambu lalu lintas. Really
traffic jamp, hampir mirip dengan ibukota Indonesia, Jakarta.
Untuk
pertama kalinya dari arah Selatan, kemarin saya melewati perempatan itu tanpa lampu
merah. Hal yang sudah lama yang saya tunggu-tunggu saatnya tiba. Serasa berada
di “roller coaster” bebas, lepas, dan
membumbung tinggi jauh keangkasa pada waktu yang tidak saya
sangka-sangka. Sekitar jam 19.00 waktu setempat yang biasanya padat pada waktu
itu. Akhirnya saya berteriak girang “Yeah,,, finally saya bisa melewati jalan
itu tanpa lampu merah, tanpa halangan”.
Lalu
apa hubungannya Fighting Vs Lampu Hijau. Menurut analogi saya Fighting Vs Lampu
Hijau sama. Apanya yang sama? Saya yakin setiap orang punya mimpi dan berusaha
untuk meraihnya, entah bermimpi untuk melanjutkan atau menyenyam pendidikan
yang lebih tinggi baik didalam maupun luar negeri, bermipi punya status sosial
yang tinggi, bermimpi punya penghasilan yang okay, punya motor, mobil, rumah,
dan sebagainya, berharap selalu sehat, berkumpul dengan keluarga serta
mimpi-mipi lainnya. Orang hebat adalah orang yang YAKIN untuk meraih mimpi-mimpinya.
Namun
semua mimpi itu tidak didapatkan secara cuma-cuma. Right? Ada yang harus
membanting tulang dengan berbagai macam keadaan untuk meraih mimpinya, ada yang
meraih mimpinya dengan mudah, bahkan ada yang menyerah untuk meraih mimpinya. Saya
yakin Anda tidak ingin menyerah terhadap mimpi Anda. Right? Oleh karena itu,
mimpi itu butuh proses yaitu: BERUSAHA
untuk meraih mimpi itu. Apapun rintangan dan halangan yang dihadapi. Kita kerahkan
segala usaha untuk mendapatkannya. BERDOA
untuk mimpi itu. Setelah berusaha jangan meminta pertolongan selain kepada
Allah atau Tuhan. Karna DIA akan mengirimkan malaikat entah dalam wujud apa
yang akan membantu kita untuk meraih mimpi itu. BERAMAL untuk mimpi itu. Kita adalah orang kaya atau orang yang
berkecukupan. Right? Apa salahnya untuk memberikan kepada orang lain apa yang
kita miliki. Entah itu bersedekah dalam bentuk materi atau memberikan ilmu yang
kita miliki atau memberikan informasi kepada orang lain. Setiap orang punya
sesuatu yang bisa dibagi, so why not menyedekahkan apa yang dimiliki. Right?
Setelah
melakukan hal –hal tersebut (yakin, usaha, doa, dan amal) waktunya untuk BERSABAR. Bersabar menunggu waktunya
tiba. Saya percaya kita akan mendapatkannya, tapi entah kapan waktunya. Terkadang
kita sangat menginginkan sesuatu, malah tidak diberikan oleh-Nya. Disaat kita
sudah tidak terlalu menginginkannya alias ikhlas dengan segalah hal, Dia
memberikan kepada kita. Seperti lampu hijau yang saya lewati kemarin. Disaat
saya tidak berharap melewati jalan itu dengan mulus, kesempatan itu ada. Apa
yang dijalani itu adalah proses. “Allah/Tuhan memberikan sesuatu yang terbaik
untuk kita, bukan yang kita inginkan”. Karna boleh jadi engkau mencintai
sesuatu yang tidak baik untuk kamu, dan boleh jadi kamu membenci sesuatu yang
baik untuk kamu. Cukup sederhana bukan? Itulah analogi saya Fighting Vs Lampu
hijau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar