Tanggal 25 September 2014, Mae Fah Luang University merayakan anniversary yang ke 16. Kampus ini didedikasikan untuk the mother's of the King, Princess Srinagarinda yang telah mengahabiskan masa tuanya di Chiang Rai. Satu tahun setelah kematiannya kampus ini di didirikan dengan memakai nama panggilannya "Mae", sedangkan "Fah" berarti langit karna selama masa hidupnya jika sang princess ingin mengunjungi villanya di kota ini, dia memakai helikopter dan holikopter tentunya terbang di langit karna perjalanan darat masih sulit ditempuh, sedangkan "Luang" panggilan untuk istri tokoh, begitulah penjelasan dari salah seorang staf International Affair Devision, Mae Fah Luang University tempat saya melaksanakan internship program. Acara tersebut dilaksanakan diruangan Princess Srinagarindra Auditorium (C4) yang mampu menampung sekitar 1200 orang.
Anniversary tahun ini tidak semeriah dengan tahun sebelumnya, namun hal tersebut tentunya tidak mengurangi pengalaman yang saya dapatkan melihat bagaimana kampus di luar negeri merayakan ulang tahunnya. Kampus yang memiliki sekitar 12.000 mahasiswa, 12 school, dengan 480 international student ini menghadirkan University Concil dari Bangkok di hari ulang tahunnya. Sang dekoratornya menata dengan apik panggung dan ruangan. Sebelum acara tersebut dimulai, kami dipersembahkan musik tradisional Thailand yang dimainkan oleh mahasiswa, selanjutnya ada 9 biksu yang hadir dalam event ini untuk melakuakan doa. Setelah itu sang president kampus yang berumur 71 tahun memberikan sambutan dalam bahasa Thailand yang sama sekali tidak saya mengerti dan dilanjutkan pengumuan award mahasiswa yang memiliki penghargaan nasional yang diberikan oleh Chair University Council. Hal ini merupakan pengalaman berharga dimana saya bisa ikut serta dalam perayaan anniversary yang dilakukan kampus diluar negeri.
Rabu, 24 September 2014
Selasa, 23 September 2014
Semalam di Putrajaya
Kesempatan Intership program di Devision of International Office Mae Fah LUang University, Chiang Rai, Thailand membawaku menginjakkan kaki di Malaysia dan menghabiskan semalam suntuk di Putrajaya. Perjalanan ke Chiang Rai saya tempuh dengan rute Balikpapan-Jakarta-Kuala Lumpur-Bangkok-Chiang Rai. Penerbangan JT673 lion air meninggalkan kota terbersih kedua di Asia Tenggara, Balikpapan, pada jam 07.45 waktu setempat dan transit di Jakarta selama 2 jam dan dilanjutkan penerbangan dengan pesawat yang berbeda. Setelah melewati bagian imigrasi di bandara KLIA2 yang lanunching bulan Mei kemarin dan mengambil bagasi, saya menuju pintu kedatangan. Dari pintu kedatangan berjalan ke kiri tepatnya di Menara Medical Clinic dijemput oleh pick up service penginapan yang saya tempati, Bary Inn. Jarak antara bandara dan penginapan sekitar 9 km yang ditempuh kurang lebih 20 menit. Udara segar bisa dihirup dari penginapan ini yang berada didaerah perbukitan.
Setelah shalat isya, saya dijemput oleh sanak saudara dari kampung halaman yang sudah lama tinggal di Malaysia dan menjadi warga negara negri jiran tersebut. Saya dan teman dibawa jalan-jalan ke Putrajaya karna sudah terlambat jika kami ingin jalan-jalan ke Kuala Lumpur. Waktu shalat isya disana jam 08.21. Putrajaya merupakan kawasan federal administrative center Malaysia. Semua kantor kementrian berada dikawasan ini, jalanannya ditata rapi, bersih hingga tidak ada debu bahkan dicuci kata Kak Tiar, dan paling unik adalah Mahkamah Kehakiman, klo di Indonesia mungkin disebut Mahkamah Agung, menghadap persis kearah kiblat. Jadi hakim-hakim disana mengambil keputusan menghadap kiblat. Pintu depan mahkamah ini lurus dengan masjid Masjid Putra. Orang-orang yang berada didalam mahkamah tersebut cukup berjalan lurus jika ingin menunaikan shalat. Pegawai-pegawai yang bekerja di daerah ini diberikan fasilitas oleh negaranya berupa apartemen. Mereka tinggal dikawasan tersebut. Menurutku kawasan ini ditata begitu apik, kawasannya berbentuk lingkaran dan ditengah-tengahnya ada jembatan. Sungguh arsitektur yang cukup menakjubkan. !!! Perjalanan ini kami tutup dengan dinner di Almaeda Arabian Cuisine. *Terima kasih Kak Tiar yang sudah menjadi warga negara yang baik.
Setelah shalat isya, saya dijemput oleh sanak saudara dari kampung halaman yang sudah lama tinggal di Malaysia dan menjadi warga negara negri jiran tersebut. Saya dan teman dibawa jalan-jalan ke Putrajaya karna sudah terlambat jika kami ingin jalan-jalan ke Kuala Lumpur. Waktu shalat isya disana jam 08.21. Putrajaya merupakan kawasan federal administrative center Malaysia. Semua kantor kementrian berada dikawasan ini, jalanannya ditata rapi, bersih hingga tidak ada debu bahkan dicuci kata Kak Tiar, dan paling unik adalah Mahkamah Kehakiman, klo di Indonesia mungkin disebut Mahkamah Agung, menghadap persis kearah kiblat. Jadi hakim-hakim disana mengambil keputusan menghadap kiblat. Pintu depan mahkamah ini lurus dengan masjid Masjid Putra. Orang-orang yang berada didalam mahkamah tersebut cukup berjalan lurus jika ingin menunaikan shalat. Pegawai-pegawai yang bekerja di daerah ini diberikan fasilitas oleh negaranya berupa apartemen. Mereka tinggal dikawasan tersebut. Menurutku kawasan ini ditata begitu apik, kawasannya berbentuk lingkaran dan ditengah-tengahnya ada jembatan. Sungguh arsitektur yang cukup menakjubkan. !!! Perjalanan ini kami tutup dengan dinner di Almaeda Arabian Cuisine. *Terima kasih Kak Tiar yang sudah menjadi warga negara yang baik.
Sabtu, 08 Maret 2014
The City of Light
Alone at home this evening. Nothing to do. No body at home. No one wanna hanging around. I turned off my gadget. NO phone, NO FB, and NO FB. I just have an idea not using phone at weekend and just wanna interact people directly. Wanna meet and talk with me? Just come in *_*
Well done ! Because I have no activity, it will be better if I go around by myself. Enjoy something by myself without ringing of phone. Then deciding watching movie without check the film and the schedule. Just wanna try something unusual. I got ticket 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2 and it almost up. Actually, I don't really wanna watch this movie but wanna watching movie by myself for the first experience. This film has a suitable time. Finally I found this film much better than I expected. It's better than part I. It's not as like as its book actually but do not decrease the passage on it. I saw Cordoba , The City of Light, a city known its name since I was in senior high school. A city that has a long history on Islamic civilization. I wonder how beautiful the heritage on it. I am at the city of light on this Saturday night.
Good night wa hilmun jamil :)
Senin, 10 Februari 2014
Resolusi 2014
Time goes so fast. There are only 356 days in a year. It's a short time to be sad, fear, annoyed, and every negative things. Time to make life more happy, enjoy every single time, and be positive thinker.
I hope all the dream, goals, and wishes will come true in 2014 by the support of the people whom I love and love me. Thank you so much for the endless love.
Imma
12/02/2014
Langganan:
Postingan (Atom)